Bandar Poker Terpercaya - Setelah Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie meninggal pada
11 September 2019 lalu, muncul kabar bahwa sang anak bungsu, Thareq
Kemal Habibie, akan menjalani operasi mata, setelah mendapat donor
kornea dari almarhum BJ Habibie. Namun, Thareq langsung membantah kabar
tersebut. "Saya enggak ngerti, kenapa dan siapa sih yang suka buat hoax seperti
itu? Apa sih gunanya?" ucap Thareq di rumah duka BJ Habibie, di kawasan
Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 14 September 2019.
Thareq lantas menjelaskan bahwa ia menderita glaukoma
sejak tiga setengah tahun yang lalu. Ia kemudian membuka penutup mata
sebelah kanan yang selalu ia kenakan, untuk memperlihatkan bahwa kondisi
matanya baik-baik saja. "Cuma kalau saya buka seperti ini, saya
tidak melihat apa-apa. Cahaya pun tidak kelihatan, tapi bentuk matanya
benar. Saya melihat orang tuh jadi lebih burem kalau dibuka seperti
ini," kata Thareq. Lebih lanjut, Thareq mengungkapkan alasannya
selalu terlihat menggunakan penutup mata untuk menutupi mata kanannya
itu, yaitu agar mata kirinya bisa melihat dengan optimal.
"Jadi
otak saya sudah terbiasa melihat dengan menggunakan satu mata. Kalau
mata yang satu ini dibuka, otak masih berpikir bahwa dia masih bisa
melihat, sehingga saya melihat setengahnya itu hanya kabut," ujar Thareq
Kemal Habibie. Memang, menurut Thareq, dunia medis memiliki bank
mata yang memungkinkan proses donor mata untuk berbagai penyakit mata.
Namun, hanya untuk penyakit yang menyerang kornea atau lensa. "Tapi kalau retina tidak bisa. Paling banterstem cell, tapi itu pun masih jauh," ujar Thareq.
Ia
juga mengatakan bahwa saat kedua orangtuanya masih hidup, almarhumah
ibunya, Ainun dan almarhum BJ Habibie telah mendonorkan retina mata
mereka agar bisa digunakan Thareq ketika mereka meninggal. Namun,
ia mengaku bahwa proses donor itu tak memungkinkan lantaran proses
pengurusan jenazah dan suasana duka ketika keduanya wafat. "Waktu Ibu
saya meninggal di Jerman, karena saking buru-buru jadi belum sempat
diambil," ucap Thareq. "Kalau bapak saya, setelah dinyatakan
meninggal, kita langsung dibawa ke kamar jenazah, dimandikan dan dibawa
ke rumah. Terus banyak orang langsung datang berbelasungkawa. Jadi
enggak mungkin," kata Thareq Kemal Habibie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar