Bandar Poker Terpercaya - Kepolisian Daerah, Sulawesi Tenggara (Sultra), menegaskan bahwa
anggota yang melakukan pengamanan (PAM) saat aksi demo mahasiswa di
gedung DPRD Sultra, tak dibekali peluru tajam maupun peluru karet, Kamis
(26/9). "Yang jelas, kami pastikan bahwa, anggota kami sebelum
berangkat ke sini (Gedung DPRD Sultra), kami lakukan apel, kami cek satu
per satu, dan sesuai SOP pengamanan unjuk rasa, anggota kami tidak
dibekali sama sekali peluru tajam, tidak dibekali dengan peluru karet,"
jelas Kepala Bidang Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt, Kamis
(26/9).
Harry menjelaskan, anggota yang bertugas mengamankan demo hanya dibekali dengan tameng dan tongkat polisi. "(Anggota)
hanya dibekali tameng dan tongkat. Kemudian untuk anggota yang bertugas
sebagai pengurasi massa, hanya dibekali dengan gas air mata,"
sambungnya. "Adapun rantis (kendaraan perintis) yang digunakan hanya water canon dan Raisa (kendaraan pengurai massa)," sambungnya.
Harry
kembali memastikan, bahwa tak ada anggota yang membawa peluru tajam
maupun peluru karet saat pengamanan. "Tidak ada sama sekali, kami
pastikan itu ya," pungkasnya. Diketahui, demonstrasi yang
dilakukan oleh ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Sultra
berakhir ricuh. Satu mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO) bernama Randi
(22 tahun), meninggal usai terkena tembakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar