Bandar Poker Terpercaya - Berbagai pihak menganggap di internal Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dicurigai adanya kelompok "Taliban" yang menguasai atau
mengendalikan beberapa perkara di lembaga antikorupsi itu. Menanggapi
itu, Ketua KPK Agus Rahardjo mempersilahkan pihak-pihak yang
mengganggap adanya kelompok "Taliban" di lembaganya untuk melakukan
penelitian. Menurut Agus, sebutan adanya kelompok "Taliban" di
internal KPK secara tidak langsung telah mendeskreditkan lembaga
antirasuah itu.
"Kami mengharapkan orang melakukan penelitian
mengenai KPK ya. Sama sekali sebenarnya isu-itu tujuannya adalah untuk
mendeskreditkan KPK. silakan kalau mereka mau melakukan penelitian,"
ujar Agus di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Senin
(16/9/2019). Agus pun menyebut ada banyak profesor yang telah
bekerja sama dengan KPK, dan menurutnya para profesor itu tidak
menemukan adanya kelompok "Taliban" di internal KPK. "Profesor
yang sudah bekerja bekerja sama dengan KPK mereka kan tahu dalamnya KPK.
Seperti profesor dari LIPI Syamsuddin Haris, kemudian itu karena kerja
di sini dia tahu nggak ada kok," tutur Agus.
Bahkan Agus menyebut,
setiap Jumat para pegawai KPK yang muslim melaksanakan salat Jumat dan
setelahnya ada umat nonmuslim yang melaksanakan kebaktian ditempat yang
sama. "Kita itu hari Jumat itu ada yang kemudian Jumatan di sini anda lihat di lantai 3 itu Oikumene juga kebaktian," katanya. Untuk menguatkan pernyataannya, Agus mencontohkan sosok Saut Situmorag yang memutuskan mundur dari jabatan Wakil Ketua KPK. "Kalau
kamu lihat suratnya Pak Saut ya, apa itu cermin dari Taliban? sama
sekali jauhkan. Kami undang mereka untuk melakukan penelitian di KPK,
siap kami," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar