Bandar Poker Terpercaya - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menanggapi serangkaian aksi mahasiswa yang terjadi akhir-akhir ini. Dia menghargai aksi mahasiswa Indonesia yang secara murni memperjuangkan aspirasi rakyat berkaitan dengan Undang-Undang KPK hasil revisi dan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang kontroversial seperti RUU KUHP, Pertanahan, Minerba, dan lain-lain sebagai wujud panggilan nurani kecendekiaan selaku insan kampus. "Karenanya aksi tersebut harus betul-betul dijaga agar tetap pada tujuan semula dan berjalan dengan damai, tertib, taat aturan, dan tidak menjadi anarkis," kata Haedar, Rabu (25/9/2019).
Dia
meminta, aparat kepolisian dan keamanan hendaknya menjalankan tugas
sebagaimana mestinya dan tidak melakukan tindakan-tindakan represif atau
kekerasan dalam bentuk apapun sehingga semakin tercipta suasana yang
kondusif. 'Tegakkan hukum dan ketertiban dengan benar, adil, objektif, dan
moral yang tinggi. Hormati tempat ibadah dan ruang publik agar tetap
terjaga dengan baik. Para pejabat negara dan elite bangsa hendaknya
mengedepankan sikap yang positif dan seksama serta tidak melontarkan
opini-opini atau pendapat yang dapat memanaskan suasana," urainya.
Menurutnya,
pemerintah dan anggota DPR RI telah menunjukkan langkah yang tepat
dengan menunda pembahasan RUU yang kontroversial tersebut sebagai bentuk
kepekaan terhadap aspirasi rakyat. Khusus kepada DPR-RI, kata
dia, hendaknya penundaan sejumlah RUU tersebut bukanlah sekadar
prosesnya tetapi harus menyangkut perubahan substansi atau isi agar
benar-benar sejalan dengan aspirasi terbesar masyarakat serta
mempertimbangkan kepentingan utama bangsa dan negara Indonesia selaras
dengan jiwa, pikiran, dan cita-cita luhur yang terkandung dalam
Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.
"Pengalaman revisi UU KPK
menjadi pelajaran berharga agar DPR benar-benar menyerap aspirasi
masyarakat dan tidak menunjukkan keangkuhan kuasa yang pada akhirnya
menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan publik," tutur dia. Dia
berpesan semua pihak tetap mengutamakan kepentingan dan keutuhan
Indonesia di atas kepentingan diri, kelompok, institusi, dan lainnya.
Haedar menambahkan, aksi mahasiswa yang murni dan situasi kehidupan
bangsa yang memanas hendaknya tidak dipolitisasi atau diperkeruh yang
menyebabkan keadaan semakin tidak kondusif.
"Semua pihak harus
berintrospeksi diri sekaligus mengedepankan sikap berbangsa dan
bernegara yang dilandasi jiwa kenegarawanan yang luhur demi Indonesia
milik bersama. Bangsa ini memiliki banyak masalah dan tangangan yang
tidak ringan; karenanya diperlukan persatuan, kebersamaan, suasana aman
dan damai, modal ruhani dan akal budi, serta keseksamaan semua pihak
dalam berbangsa dan bernegara," papar dia.
Haedar juga meminta
masyarakat luas dan semua pihak hendaknya menahan diri dan tetap menjaga
suasana kehidupan kebangsan yang aman, damai, berkeadaban mulia, dan
menjunjungtinggi keutuhan bangsa. Kemudian, media sosial hendaknya
dijadikan sarana interaksi hidup damai dan keluhuran akal budi sesuai
dengan karakter masyarakat Indonesia yang relijius dan berkeadaban
luhur, serta tidak dijadikan media menyebarkan hoaks dan segala bentuk
provokasi yang dapat merugikan kehidupan bermasyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar