Bandar Poker Terpercaya - Kepala Divisi Permasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah
Kementrian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Jawa Barat, Abdul Aris mengatakan
bahwa fenomena perubahan perilaku seks terjadi di dalam Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) yang tersebar di Jawa Barat. Mereka sebelumnya
penyuka lawan jenis, menjadi penyuka sesama jenis.Pihak penjaga
lapas pernah menemukan napi yang dipaksa melakukan oral seks hingga
menemukan alat bantu seks di dalam sel tahanan.
Kapatitas lapas
yang seharusnya dihuni oleh 15.600 napi kini malah diisi 23.800 napi.
Sempitnya jarak antara satu napi dan napi lainnya saat tidur serta masa
hukuman yang lama memicu adanya kelainan orientasi seksual di dalam
lapas baik untuk perempuan maupun laki-laki. "Kalau seperti ini
yang cowo kan sudah lama enggak pulang. Ada yang disuruh dipaksa
melakukan oral seks. Itu namanya penyimpangan," kata Aris. Aris tidak tahu persis terkait
jumlah napi yang cenderung menjadi gay atau lesbian. Namun, mereka
kadang tertangkap tengah berduaan di lingkungan lapas.
Selain itu, tak jarang pihaknya juga menemukan alat bantu seks atau sex toys di dalam sel saat penggeledahan. "Ketahuannya
di lingkungan lapas itu lah. Jadi sering berduaan, 'lu ngapain?'
'enggak pak, cuman ini aja…' 'Yasudah sana-sana' Kita tegur," ujarnya. "Ada
yang model-model untuk perempuan ada pisang-pisangan, kalau yang
laki-laki (sex toysnya) bentuk perempuan ya itu kan karena kan bentuk
penyimpangan tapi karena mungkin pidana dia lama gitu kan, kebutuhan
seksnya tinggi," sambubgnya.
Aris mengaku pihaknya tidak bisa
mendata berapa jumlah napi yang memiliki kelainan orientasi seksual.
Selain bersifat privasi, terkadang dari mereka pun ada yang enggan
mengungkapkan secara transparan. Oleh karena itu pihaknya
menyiasati dengan cara mendeteksi sejak awal napi tersebut masuk ke
dalam lapas, terutama bagi napi yang tampak berbeda. Semisal, napi
perempuan berpenampilan seperti laki-laki dan napi laki-laki yang
terlihat seperti wanita. Dengan melihat itu, kemudian pihaknya
melakukan pemisahan semata-mata hanya untuk menghindari perluasan adanya
fenomena gay dan lesbian.
"Kita nggak bisa me-justice, tapi kita
punya catatan sendiri, wah ini begini, ya dipisahin Kadang dijadikan
satu dengan orang yang lebih tua. Nah dia kan jadinya enggak ada
ketertarikan," tandasnya Untuk diketahui, fenomena gay dan lesbian mencuat saat diungkapkan oleh Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jabar, Liberti Sitinjak. Fenomena
itu muncul dikarenakan jumlah penghuni sel melampaui kapasitas yang
ada. Sehingga menurutnya malah cenderung berdampak kepada perilaku
seksual para narapidana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar