Bandar Poker Terpercaya - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad
Martak menyatakan bahwa pihaknya sudah tidak berada dalam barisan
pendukung Prabowo Subianto. Sikap itu seirama dengan Pilpres 2019 yang
telah usai digelar. "(Pilpres 2019) Selesai, ya sudah," tutur Yusuf. Diketahui,
Yusuf merupakan salah satu orang yang kerap mendatangi kediaman Prabowo
di Jalan Kertanegara, Jakarta selama Pilpres 2019 berjalan. Dia pun
termasuk orang yang mendampingi Prabowo saat mengklaim kemenangan
Pilpres 2019 tak lama setelah pemungutan suara dilakukan pada 17 April
lalu.
Selain itu, Ijtima Ulama yang mendukung Prabowo-Sandi pada
Pilpres 2019 pun diinisiasi oleh Yusuf. Tidak ketinggalan, dalam Badan
Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Yusuf juga terdaftar sebagai
anggota Dewan Pengarah. Meski begitu, Yusuf mengklaim pihaknya
tidak pernah berada dalam satu kongsi dengan Prabowo-Sandi. Dia
mengatakan GNPF Ulama hanya berada dalam jalur perjuangan yang sama pada
Pilpres 2019 lalu. "Tidak pernah kongsi. Satu alur perjuangan, iya," kata Yusuf.
Diketahui,
Joko Widodo dan Prabowo Subianto baru saja mengadakan pertemuan Stasiun
MRT, Jakarta, Sabtu siang (13/7). Mereka lalu menyantap makan siang
bersama di bilangan Senayan, Jakarta. Jokowi dan Prabowo sudah tidak tampak seperti rival. Mereka bersalaman, berpelukan, dan berbincang seraya diselingi gelak tawa. Mengenai
hal itu, Yusuf belum mau berkomentar banyak. GNPF Ulama juga menarik
diri dari barisan pendukung Prabowo-Sandi bukan karena kecewa dengan
sikap Prabowo yang mau berjumpa dengan Jokowi. "Itu adalah hak dia. Kami belum menentukan sikap karena belum membahasnya. Santai-santai saja," kata Yusuf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar