Bandar Piala Dunia - Dua anggota DPRD Banyuwangi, Basuki Rahmat dan Naoval
Baderi diturunkan secara paksa dari dalam pesawat karena bercanda
membawa bom saat akan terbang di Bandara Blimbingsari kabupaten
setempat, Rabu 23 Mei 2018. Selain batal terbang, keduanya kini juga
berurusan dengan polisi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda
Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menjabarkan kronologi kejadian.
Kala itu Basuki dan Naoval hendak terbang ke Jakarta dengan menumpangi
pesawat Garuda Indonesia GA 265.
Sekira pukul 12.45 WIB, Basuki
yang baru selesai menjalani pemeriksaan barang menghampiri penumpang
lain bernama Riefa. Saat itu, koper milik Riefa sedang diperiksa oleh
petugas bandara bernama Ikhsan. "Saat koper Riefa diperiksa, Pak Basuki spontan mengatakan bahwa koper itu berisi bahan peledak," kata Frans.
Petugas bertanya sampai tiga kali dan Basuki menjawab sama. Dia bahkan menyebut bahan peledak itu berupa bom. Ketegangan
pun sempat terjadi setelah petugas menegur bahwa bercanda soal bom di
bandara dilarang. "Setelah situasi kondusif, petugas bandara
berkoordinasi dengan petugas pengamanan agar yang bersangkutan dicegah
(terbang)," ujarnya
Di luar perhatian, Basuki dan rekannya ternyata ikut boarding
dan sudah berada di dalam bus. Sampai masuk ke dalam pesawat, dia
menolak saat diminta keluar dan turun oleh petugas keamanan bandara.
"Ketika akan naik ke dalam pesawat, rekannya bernama Naoval Baderi
mengatakan kepada pramugari kalau tasnya berisi bom," ujarnya
menambahkan.
Bersama anggota Polri, petugas keamanan bandara
lantas memaksa Basuki dan Nouval turun. Keduanya dibawa ke kantor
Kepolisian Resor Banyuwangi guna dimintai keterangan. "Ini jadi
perhatian dan tindakan petugas sudah tepat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar