Bandar Poker Terpercaya - Sopir bus TransJabodetabek yang membawa segerombolan remaja di atap
bus, lalu terjepit di underpass Tanah Abang saat malam takbiran didenda
oleh Mayasari Bakti selaku operator bus. Denda yang harus dibayar oleh
sopir bernama Oki itu sebesar Rp 1,2 juta. Pihak operator
menilai ada beberapa bagian bus mengalami kerusakan akibat 'pembajakan
bus' pada malam takbiran, Selasa (4/6) lalu. Oki
menjelaskan awal mula mengapa anak-anak itu bisa sampai naik ke atap bus
untuk konvoi. Ia menjelaskan, saat itu ia dan busnya tengah ngetem di
daerah Tanah Abang, tepatnya di dekat Hotel Pharmin. Lalu ada
segerombolan remaja berusia belasan tahun mendatanginya untuk minta
diantar keliling konvoi takbiran.
"Ada yang nyamperin
segerombolan minta anterin keliling. Cuma saya enggak mau, takutnya ke
Kemayoran. Terus ada panitianya atau apa nyamperin saya, 'bang saya cuma
mau pakai keliling aja Slipi-Petamburan-Karet, balik lagi ke Tanah
Abang. Saya jawab 'ya sudah enggak apa-apa, tapi asal jangan pada bikin
onar'. (Dibalas panitia) 'enggak, saya jamin'. Kalau bisa jamin enggak
apa-apa," jelas Oki. Ia menuturkan,
saat itu ada sekitar 50 anak-anak yang naik busnya. Karena kapasitas
busnya hanya untuk 40 orang, anak-anak sisanya lalu naik ke atap bus. Oki
mengaku sudah berusaha melarang anak-anak itu agar tak naik ke atap
bus. Namun, imbauannya tak dihiraukan. Begitu juga panitia dan petugas
Dishub DKI yang juga sudah memperingatkan mereka.
"Sudah
diwanti-wanti, tapi tetap aja mereka (enggak dengar). Malahan sama
panitia yang tanggung jawab sudah disuruh turun. Kayak enggak didengar
aja," ujar pria berusia 30 tahun itu. "Ada petugas Dishub, sudah disetop juga anak-anak pada suruh turun, tapi enggak didengar," lanjutnya. Saat kejadian di underpass Tanah Abang itu, seperti lewat video yang
beredar, Oki mengatakan ia sudah memperingatkan anak-anak untuk turun.
Baru di situlah, karena sadar mereka akan terjepit jika bus terus
melaju, akhirnya anak-anak itu turun sesuai arahannya.
"Posisi
pas mau turunan kolong malah saya bilang suruh turun dulu, enggak muat.
Tapi yang separuh nyuruh terus jalan, setengah nyuruh tahan, di
tengah-tengah agak nanjak saya berhenti di situ, enggak bakal bisa,"
ungkap dia. "Pas tengah-tengah saya berhenti aja, disuruh maju
enggak maju. Enggak ada yang protes sama saya, malahan mereka sadar,
untung. Kalau saya jalan pasti ada korban. Mereka lalu turun dan masuk
ke dalam bus," imbuhnya. Oki yang sudah 9 tahun menjadi sopir bus
ini mengaku cukup kaget saat kejadian ini sempat diabadikan oleh netizen
lalu diunggah di media sosial. Karena video itu juga, ia lalu dipanggil
oleh pihak Mayasari Bakti untuk dimintai klarifikasi pada Rabu (5/6)
malam, sebelum ia mudik ke kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa
Barat.
"Rabu malam (dipanggil ke kantor). Ditanya sudah dibooking
duluan? Ditanya itu saya (jawab sudah) disetop. Saya juga kan takut,
mereka ini naik ke mobil kan saya harus tanggung jawab," ucap Oki. Saat
itu juga ia diberi peringatan oleh Mayasari Bakti untuk tidak
mengulangi lagi perbuatannya. Tak hanya itu, ia juga diberikan sanksi
untuk membayarkan sejumlah denda Rp1,2 juta. Namun, ia menyebut tak ada
kerusakan bus seperti yang dibilang oleh pihak manajemen. "Kemarin diperiksa enggak ada, tapi enggak tahu juga. Besok saya mau nanya kenek saya dulu," ujarnya. "Intinya
saya percuma datang lagi (ke kantor) juga soalnya sudah klaim itu Rp1,5
juta (dendanya), sudah dikasih keringanan. Itu sudah dikurangi," tutur
Oki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar