Bandar Poker Terpercaya - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade
mengaku heran atas pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat,
Rachland Nashidik yang tiba-tiba mengusulkan Calon Presiden nomor urut
02 Prabowo Subianto untuk membubarkan Koalisi Adil dan Makmur. Andre
Rosiade menuding usulan tersebut mungkin karena Demokrat mendapat jatah
kursi menteri dari kubu Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo. Andre
Rosiade mengungkapkan bahwasanya Rachland Nashidik tidak pernah aktif
atau datang dalam rapat bersama tokoh-tokoh yang tergabung dalam Koalisi
Adil dan Makmur, pengusung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo -
Sandiaga Uno.
Terkait usulan pembuburan koalisi Pilpres itu, Andre
Rosiade pun mempersilakan Demokrat jika memang ingin keluar dari
Koalisi Adil dan Makmur. "Enggak ada angin enggak ada hujan
ngusulin bubarin koalisi. Mungkin yang bersangkutan kebelet, pihak
mereka dapat menteri dari kubu Pak Jokowi. Kalau mau keluar itu hak
mereka. Silakan, monggo. Kami tidak menghalang-halangi," kata Andre
Rosiade. Berkenaan dengan itu,
Andre Rosiade menegaskan bahwa Koalisi Adil dan Makmur pengusung Prabowo
- Sandiaga Uno akan tetap berjalan. Sebab, menurutnya proses Pilpres
2019 belum selesai yang mana pihaknya tengah mengajukan gugatan ke
Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami terus berkoordinasi dengan koalisi
kami. Kalau Demokrat sudah enggak sabar ingin keluar, silakan monggo
itu haknya Demokrat," ujarnya. Andre Rosiade mengatakan Partai
Demokrat sebagai partai politik yang tergabung dalam Koalisi Adil dan
Makmur pengusung Prabowo - Sandiaga Uno bersama Partai Gerindra, PAN,
PKS, dan Berkarya seharusnya jika memiliki masukan disampaikan pada
forum internal dan bukan justru merongrong atau terus-menerus membuat
kegaduhan. "Jadi harapan kami ke Demokrat silakan tentukan sikap
kalau mau keluar pamit baik-baik sama kami. Kami persilakan, datang
tampak muka, pulang tampak punggung. Silakan tidak masalah," ucapnya.
Sebelumya,
Rachland Nashidik mengusulkan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo
Subianto membubarkan partai pendukungnya yang tergabung dalam Koalisi
Adil Makmur. Alasan usulan itu disampaikan Rachland, sebab Pilpres 2019
sudah selesai setalah KPU menyatakan pasangan nomor urut 01, Joko Widodo
- Maruf Amin sebagai pemenang Pilpres. Rachland Nashidik
mengatakan kalau pun Prabowo - Sandiaga gugat hasil pemilu ke Mahkamah
Konstitusi (MK), itu tidak lagi melibatkan partai koalisi. Menurutnya,
hal itu sudah menjadi urusan calon presiden dan wakil presiden.
*"Pak prabowo,
Pemilu sudah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan Capres. Tak
melibatkan peran Partai. Saya usul, Anda segera bubarkan Koalisi dalam
pertemuan resmi yang terakhir. Andalah pemimpin koalisi, yang mengajak
bergabung. Datang tampak muka, pulang tampak punggung,"* kata Rachland
melalui akun Twitter pribadinya, Tak hanya menyarankan ke
Prabowo, Rachland Nashidik pun turut menyarankan Jokowi - Ma'ruf untuk
membubarkan Koalisi Indonesia Kerja yang mengusung capres-cawapres di
Pilpres 2019.
"Anjuran yang sama, bubarkan Koalisi, juga saya
sampaikan pada Pak @jokowi. Mempertahankan koalisi berarti
mempertahankan perkubuan di akar rumput. Artinya mengawetkan permusuhan
dan memelihara potensi benturan dalam masyarakat. Para pemimpin harus
mengutamakan keselamatan bangsa," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar