Bandar Poker Terpercaya - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menganggap media sudah merusak demokrasi Indonesia. Ia menuduh media menyiarkan kebohongan mengenai hasil pemilihan presiden. Hal
itu dia sampaikan kala memberikan sambutan di dalam May Day yang
diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di
Tennis Indoor Senayan. Dalam sambutannya, Prabowo mengutip ucapan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Abraham Lincoln yang mengatakan'You
can fool all the people some of the time and some of the people all the
time, but you cannot fool all the people all the time'.
Melalui
kutipan ini, Prabowo menegaskan ada saatnya rakyat muak dengan
kebohongan dan kecurangan. Diketahui, Tim Badan Pemenangan Nasional
(BPN) Prabowo-Sani menyatakan pihaknya menemukan banyak dugaan
kecurangan terkait dengan penghitungan suara Pilpres sehingga merugikan
pasangan nomor urut 02 tersebut. Tak berselang lama, nada Prabowo
langsung meninggi. Ia kemudian menyindir awak media yang berani hadir
dan mau mendengarkan Prabowo bicara apa adanya.
"Media-media juga,
gua salut sama elu masih berani ke sini. Akan tercatat dalam sejarah,
hai media-media kau merusak demokrasi di Indonesia. Ini saya bicara apa
adanya kan? Betul? Betul. Ya gua harus bicara apa adanya dong. Yang
tidak benar, ya tidak benar. Jangan kau balik," jelas Prabowo, Rabu
(1/5). Ia menambahkan seluruh rakyat Indonesia sudah mencatat
tindak-tanduk media. Apalagi, rakyat juga sudah mencatat
kecurangan-kecurangan pemilu yang terjadi di lapangan.
Prabowo
menjelaskan bahwa masyarakat bukanlah kambing-kambing yang bisa diatur.
Dalam hal ini, ia mengatakan kambing sebagai makhluk hidup yang selalu
menyerah pada nasib. "Para media, hati-hati kami mencatat
kelakuanmu satu-satu. Kami bukan kambing-kambing yang bisa kau
atur-atur. Hati-hati kau ya, hati-hati kau. Suara rakyat adalah suara
tuhan," jelas dia. Menurut dia, demokrasi memiliki aturan main
yang mengharuskan seluruh pihak patuh. Ia mengibaratkan demokrasi
seperti sepak bola, saat satu tim, wasit serta hakim garis harus jujur. "Tapi
kami di mana-mana mendapat laporan (kecurangan). Yang kami heran dan
sedih, adalah ada orang-orang di Indonesia yang merasa sangat kuat dan
berkuasa," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar