Bandar Poker Terpercaya - PENYEBAB lambatnya pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta kian
terkuak. Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Ramly Muhammad menyatakan
keterlambatan pelaksanaan rapat pimpinan gabungan (rapimgab) berasal
dari ketua dan sebagian oknum dewan. Ramly belum bersedia
menyebutkan nama-nama dewan yang berkepentingan mengulur-ulur pemilihan.
“Pansus yang bertugas mengurus administrasi pemilihan Wagub DKI
pengganti Sandiaga Uno telah rampung. Jangan disalahkan dan pukul rata
semua dewan. Ada dewan yang bagus kok, ingin menyelesaikan. Namun, kalau
tidak ditandatangani pimpinan, kapan bisa jalan,” tandas Ramly di
Gedung DPRD DKI Jakarta.
Anggota Fraksi Golkar itu
juga menuding keterlambatan disebabkan ketidakseriusan Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan. Ia menilai Anies justru lebih senang memimpin
sendiri. “Kita punya gubernur senang sendiri. Dia juga mendukung
supaya enggak ada lagi calon. Supaya sendiri. Namun, sewaktu-waktu dia
ngomong lagi butuh calon, pura-pura setelah waktu sempit,” sebutnya. Kondisi
sarat kepentingan pada tingkat elite itu kemudian dimanfaatkan beberapa
oknum dewan untuk mengulur waktu pemilihan Wagub DKI. “Kita tidak
menutup mata, teman-teman dewan ada gerbong-gerbong. Namun, itu merusak
nama dewan. Rakyat melihat kita, pilih wakil gubernur saja enggak mampu.
Kita kerja sampai siang-malam, tetapi masyarakat melihat kita sama
semua. Padahal, ada dewan yang punya niat tidak bagus dan mengatur biar
kuorum atau tidak,” terangnya.
Masa kerja anggota DPRD DKI Jakarta
2014-2019 berakhir 25 Agustus dan keesokan harinya pelantikan periode
2019-2024. Mengingat waktu tinggal 10 hari lagi, Ramly menyarankan
dipilih oleh periode 2019-2024 saja karena pelaksanaan rapimgab tidak
akan berjalan optimal. Ramly khawatir dengan stigma masyarakat
atas kinerja dewan secara keseluruhan tidak mampu merampungkan pemilihan
wagub. Padahal, bola api ada di tangan pimpinan.
Sudah selesai
Sebelumnya,
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta DPRD DKI merampungkan tugas
memilih Wagub DKI sebelum masa jabatan berakhir 25 Agustus. “Saya
berharap (pemilihan wagub) selesai sebelum keanggotaan baru, tapi
wewenang tetap di DPRD,” ujar Anies. Anies mengaku
kerepotan sendirian menjalankan pemerintahan setahun lebih setelah
Sandiaga Uno mengundurkan diri untuk maju sebagai cawapres. Mendagri
Tjahjo Kumolo juga berharap pemilihan Wagub DKI diselesaikan di sisa
masa jabatan anggota DPRD DKI periode 2014-2019. Gayung pun bersambut.
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menyanggupi Wagub DKI sudah terpilih
sebelum pergantian dewan lama ke yang baru.
Namun, Ketua Pansus
Pemilihan Wagub DKI Ongen Sangaji menepis kemungkinan Wagub DKI sudah
terpilih sebelum masa bakti DPRD DKI 2014-2019 berakhir pada 25 Agustus
2019. Ongen menegaskan tugas Pansus Pemilihan Wagub DKI sudah
selesai jauh hari dengan tersusunnya draf tata tertib pemilihan. Namun,
Rapimgab gagal mengeksekusi. Menurutnya, saat ini tidak lagi
memungkinkan untuk memilih Wagub DKI karena konsentrasi dewan fokus ke
pembahasan APBD-P. “Kalau pembahasan APDP-P tidak selesai pada
masa legislatif lama (2014-2019), akan berdampak pada pelayanan
masyarakat tahun 2020,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar