Bandar Poker Terpercaya - Membangun sebuah kolam renang pribadi adalah hal yang berat bagi
hampir semua orang, selain biaya pembuatan dan perawatannya, kolam
renang membutuhkan lahan yang tidak kecil. Oleh karena itu, banyak orang
mengandalkan kolam renang umum untuk berenang. Namun ketika kita
berenang di kolam renang umum, hal ini berarti kita berbagi ruang dan
fasilitas dengan orang banyak. Salah satu hal yang kemudian menjadi
pertanyaan bagi banyak orang adalah, berapa banyak urine yang terdapat
dalam sebuah kolam renang? Mengingat tidak semua orang memiliki standar
kedisiplinan dan kepatuhan yang sama.
Sebuah studi dilakukan untuk
menjawab pertanyaan tersebut. Tim peneliti asal Kanada berhasil
mengetahui berapa banyak rerata urine dalam kolam renang umum. Mereka
memanfaatkan pemanis buatan yang disebut acesulfame potassium (ACE),
yang terkandung dalam beragam produk konsumsi. Mengapa ACE dipilih
oleh para peneliti? Tubuh manusia tidak dapat mengurai ACE, sehingga
senyawa tersebut dieksresikan dalam urine. Dalam berbagai tingkatan pH
dan suhu, ACE dalam urine dapat terdeteksi.
Tim peneliti kemudian
menjadikan dua kolam renang umum sebagai sumber penelitian selama tiga
minggu. Satu kolam menampung 110.000 galon air, atau sekitar 416.395
liter air, dan satu kolam renang lainnya menampung 220.000 galon air
atau sekitar 832.790 liter air. Dengan mengukur ACE, para peneliti
menghitung perkiraan jumlah urine. Peneliti menemukan rerata jumlah
urine dalam kolam renang adalah sebanyak 7,92 galon atau setara 30 liter
pada kolam renang kecil. Sementara itu pada kolam renang dengan ukuran
yang lebih besar, peneliti menemukan 20 galon atau sekitar 76 liter
urine.
Sekadar informasi, urine sendiri mengandung senyawa
nitrogen, seperti urea, amoniak, asam amino, dan kreatinin.
Senyawa-senyawa tersebut dapat bereaksi dengan disinfektan seperti
kaporit dan menyebabkan iritasi mata serta saluran pernafasan. Beberapa
orang, seperti perenang profesional dan pekerja di kolam renang telah
dilaporkan menderita asma, yang dihubungkan dengan banyaknya waktu yang
mereka habiskan di kolam renang.
Saat ini, tidak ada cara mudah
untuk mendeteksi urine secara langsung di kolam renang. Kecuali, jika
Anda melihat aliran air warna kuning yang keluar dari baju renang
seseorang di dekat Anda. Untuk meminimalisasi bahaya penyakit yang
mengancam para pengguna kolam renang, pemimpin studi, Lindsay
Blackstock dari University of Alberta, menekankan pentingnya
meningkatkan pendidikan masyarakat mengenai praktik kebersihan renang
yang tepat.
“Kami sangat menyarankan para pengguna kolam renang
harus membilas tubuhnya terlebih dahulu untuk membersihkan produk-produk
perawatan pribadi sebelum memasuki kolam renang," ucapnya. Tidak
hanya itu, Lindsay juga mengatakan pentingnya pendidikan para pengguna
kolam renang untuk buang air di toilet, dan bukan di dalam kolam renang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar