Bandar Poker Terpercaya - Sebanyak 161 orang menjadi korban penipuan arisan online
Nurliza Shop yang dikelola oleh SN (20), warga Jalan Ariodillah,
Kelurahan 20 Ilir D-I, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Sumatera
Selatan. Total kerugian yang diderita oleh seluruh korban mencapai Rp961
juta. Salah satu korban, HD (23) mengaku sudah mengikuti arisan
tersebut selama 3,5 tahun. Awalnya, warga kawasan Kenten, Palembang ini
mengikuti arisan online ini tanpa keluhan. Namun pada awal Maret, mulai muncul gelagat tidak beres.
Saat
HD hendak meminta uang yang memang giliran dirinya mendapatkan uang
pada Maret tersebut, SN terus mengundur-undur dan berkilah belum bisa
memberikan uangnya. "Dia bilang terus bakal ditransfer. Tapi terus
tidak ada kabar lagi. Uang saya yang ada di dia Rp16 juta," ujar HD
saat melapor ke Polresta Palembang. Korban lain, DI (23) mengaku kehilangan uang Rp13 juta gara-gara bandar arisan online ini menghilang tanpa membayarkan haknya. Dirinya mengaku sudah 2 tahun mengikuti arisan ini.
DI berujar setidaknya ada 161 anggota arisan online yang dikelola SN. Dari seluruh korban, baru 10 orang yang membuat laporan dengan total kerugian Rp111,4 juta. "Saya
baru tahu arisan Nurliza ini bermasalah setelah korban lain mengeluh.
Makanya saya tanya yang lain, ternyata sama. Saya sudah mau lapor Jumat
kemarin tapi berkas belum lengkap. Sekarang saya baru bisa melapor,"
ujar dia. PU mengaku merugi sebanyak Rp5 juta akibat ditipu oleh
SN. Padahal dia sudah 2 tahun terakhir ikut arisan tersebut tidak pernah
bermasalah.
"Sudah 2 tahun ini lancar, awal Maret, kena nomor
urut arisan diulur-ulur dan dijanjikan sampai sekarang. Saya sempat
ketemu dan si bandar bilang belum semuanya bayar. Akhirnya dia jujur ada
masalah dan berjanji melunasi. Belum sempat dibayar dia sudah hilang
kabur," ujar dia. Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu
(SPKT) Polresta Palembang Ajun Komisaris Heri mengatakan telah menerima
laporan penipuan arisan online dari 10 orang tersebut. "Informasinya
ada ratusan korban, tapi baru 10 orang yang melapor. Kami imbau kepada
korban lain untuk segera melapor ke polisi agar kasus bisa segera
diselidiki," ucap dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar