Bandar Poker Terpercaya - Yustian, tersangka pembunuh pemandu karaoke Ciktuti Iin Puspita,
mengaku nekat menghabisi nyawa korban, karena kesal gara-gara kekasihnya
dicekoki narkoba ekstasi oleh korban. Laki-laki berusia 24 tahun
itu juga berang, setelah cekcok dengan Ciktuti, gara-gara dia menganggap
korban menipu pacarnya. Sebab, kekasihnya, Nissa Regina (17 tahun),
bekerja pada Ciktuti diupah Rp500 ribu per bulan. Padahal, awalnya
dijanjikan bayaran Rp1,2 juta per bulan.
Pada Sabtu pekan lalu,
kata Yustian, Ciktuti mencekoki Regina dengan ekstasi hingga kekasihnya
mabuk berat. Dia memendam kesal beberapa hari setelahnya dan pada Senin
malam itu dia menghabisi nyawa Ciktuti, dengan memukulkan palu ke kepala
korban. Karena terluka cukup parah di kepala, korban akhirnya
tewas. Melihat korban tewas, Yustian menyembunyikan jasad Ciktuti di
dalam lemari lalu kabur.
"Demi menghilangkan jejak, saya dan pacar
saya memasukkannya ke dalam lemari. Setelah itu, saya dan pacar saya
kabur Selasa malam," kata Yustian, ketika ditemui wartawan, sesaat
setelah ditangkap di Markas Polres Merangin, Jambi, pada Rabu 21
November 2018. Jasad korban Ciktuti Iin Puspita ditemukan di dalam
lemari sebuah kamar indekos di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Yustian dan Regina, kemudian melarikan diri ke Sumatera Barat, dengan
menumpang bus.
Namun, rencana pelarian kedua orang itu diketahui
aparat kepolisian Polda Metro Jaya. Selanjutnya, Polda Metro Jaya
berkoordinasi dengan Polres Merangin, Jambi, untuk membekuk pelaku.
Pelaku berhasil dibekuk, saat melintasi Kabupaten Merangin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar