Bandar Piala Dunia - Perawat muda Palestina, Razan Ashraf al-Najjar ditembak mati pasukan
militer Israel saat bentrokan dengan para demonstran di dekat perbatasan
Jalur Gaza. Ribuan warga Palestina berduka karena kehilangan sosok yang
dijuluki 'Angel of Mercy' itu. Razan Ashraf al-Najjar sedang menangani para demonstran Palestina yang
terluka di timur Khan Yunis, yang berlokasi sekitar 25 kilometer selatan
Kota Gaza. Dia sempat membalut luka seorang pria yang terluka akibat
tabung gas air mata.
Razan berada di jarak kurang dari 100 meter dari pagar pembatas
perbatasan. Nahas, Razan terkena salah satu tembakan yang dilontarkan
militer Israel ke arah demonstran Palestina. Perempuan berusia 21 tahun itu pun luka parah dan langsung
roboh ke tanah. Razan Najjar merupakan sukarelawan Kementerian Kesehatan
Gaza.
Sulung dari enam bersaudara itu memilih karier di bidang paramedis untuk mendobrak budaya konservatif masyarakat Palestina. Dia ingin menunjukkan paramedis bukan hanya pekerjaan seorang laki-laki. "Menjadi seorang pekerja medis bukan hanya tugas untuk pria. Itu juga pekerjaan bagi wanita," kata Razan saat diwawancara di perbatasan Jalur Gaza.
Jumat (1/6) adalah hari terakhir sang ayah, Ashraf al-Najjar bertemu
dengan Razan. Ashraf teringat pagi itu Razan masih melakukan aktivitas
paginya seperti biasa, bangun tidur, kemudian salat dan sahur sebelum
memulai aktivitasnya sebagai paramedis.
Ribuan warga Palestina
menghadiri pemakaman Razan Najjar di desanya Khuuza di wilayah
perbatasan dengan Israel, timur Khan Younis dan wilayah selatan Gaza.
Mereka berduka karena kehilangan sosok 'malaikat' di tengah bentrokan di
jalur Gaza. Saat pemakaman berlangsung, kru ambulans dan medis
berdatangan menghadiri pemakaman. Isak tangis pecah mengiringi pemakaman
jenazah, sementara ayah Razan terlihat memegang baju medis putrinya
yang bernoda darah.
Atas pengabdiannya Razan Najjar dijuluki sebagai 'Angel of Mercy'. Salah
satu ucapannya yang dikenang adalah pesannya untuk perdamaian di
negaranya. "Kita memiliki satu tujuan. untuk menyelamatkan nyawa
dan mengevakuasi orang-orang. Dan mengirimkan pesan ke dunia: tanpa
senjata dan kita bisa melakukan apa saja," kata Razan kala itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar