Pelaku Imingi Rp50 Ribu Sebelum Mencabuli Anak Tiri

Bandar Piala Dunia - Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Bintoro mengatakan, korban pencabulan yang dilakukan ayah tiri berinisial N (17) mengaku diimingi uang senilai Rp50 ribu. Selain itu pelaku juga mendapatkan ancaman kekerasan dari pelaku bernama Ading. "Pelaku memberikan imbalan setiap selesai melakukan persetubuhan maupun pencabulan dan melakukan kekerasan dengan cara mencekik leher dan membenturkan kepala korban ke tembok," ucap Bintoro.

"Pelaku mengatakan jangan cerita siapa-siapa sambil pelaku berikan uang Rp50.000, Kemudian pelaku keluar," lanjutnya. Sementara ayah tiri yang mencabuli anaknya di Kampung Kedung Waringin RT 01/14 Kelurahan Kedung Waringin, Bojonggede, Bogor, Jawa Barat diketahui berprofesi sebagai ahli spiritual alias dukin yang mampu mengobati pasien yang terkena ilmu gaib.

Panit PPA Polresta Depok Ipda Tamar mengatakan, tersangka Ading yang merupakan pelaku pencabulan terhadap anaknya yang barusi 17 tahun itu sudah sering kali melakukan aksi bejat tersebut. "Menurut keterangan warga, Bapak ini tokoh masyarakat, bisa lakukan pengobatan, bisa spiritual," ungkap Tamar di Mapolresta Depok.

Adapun modus operandi tersangka saat melakukan aksi terhadap korban yaitu dengan iming-iming sejumlah uang dan hendak diturunkan ilmu spiritual. Selain itu tindak kekerasan juga sering dilakukan pelaku untuk dapat memenuhi hasrat seksualnya. "Iya pada intinya Anak ini pertama dikasih uang, kemudian akan diberi ilmu sama bapaknya, ini dilakukan untuk menarik perhatian korban (anaknya)," imbunya.

Selanjutnya, perbuatan tabu tersebut akhirnya terbongkar ketika korban yaitu N (17) melaporkan kepada ibunya atas tindakan pencabulan yang dilakukan oleh ayah tirinya selama ini. "Korban awalnya merasa kesal karena dimarahi tersangka (ayahnya), lalu melapor ke ibunya," jelasnya. 

Saat ditanya kapan tersangka biasa melakukan pencabulan kepada korban, Tamar menegaskan ketika ibunya bekerja yaitu sebagai asisten rumah tangga. "Sementara ini tidak ada, hanya anak tirinya saja, dilakukan di rumah saat istrinya bekerja menjadi Asisten rumah tangga," tegasnya. Selain itu, korban saat ini putus sekolah dan biasa diam dirumahnya bersama ayah tiri dan ibu kandungnya. "Dulunya anak ini sekolah, sekarang sudah tidak lagi belum tahu kenapa," pungkas Tamar.