Bandar Piala Dunia - Praktek rentenir di Kota Banjar dikabarkan semakin marak dan memprihatinkan. Bahkan
tak sedikit para lintah darat itu berbuat kejam jika si peminjam uang
tak membayar hutangnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Tak
hanya harus kehilangan harta benda, bahkan ada di antaranya yang harus
rela menyerahkan kehormatannya demi membayar hutang kepada lintah darat
tersebut. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Deni Herdiandi, inisiator Gerakan Banjar Bebas Rentenir (Gebber) Kota Banjar.
Pemilik
hutang yang tidak mampu membayar hutang dan dipinta menyerahkan
‘kehormatan’ kepada lintah darat itu adalah wanita 38 tahun asal Dusun
Gardu, Desa Balokang, Kecamatan Banjar, Kota BanjarIni kan
keterlaluan. Maka dari itu kami bersama teman-teman menginisiasi gerakan
tersebut,” ucap Deni.
Dari pengakuan
wanita itu, lanjut Deni, kejadian tersebut berlangsung pada tahun 2008.
Kini, rentenir tersebut sudah pindah ke wilayah Ciamis Jawa Barat. Adapun
besaran hutang wanita tersebut Rp200 ribu. Namun karena belum bisa
membayar, wanita itu terpaksa membayarnya dengan ‘kehormatan’. “Mirisnya, setelah disetubuhi hutang wanita itu tak kunjung lunas,” kata Deni, dilansir Harapan Rakyat
Korban
rentenir di Kota Banjar pun semakin mengkhawatirkan. Dengan kondisi
seperti itu, pihaknya pun meminta agar Pemerintah Kota Banjar segera
mengeluarkan peraturan daerah berkenaan dengan larangan praktek
rentenir.
Sejumlah banner berisi penolakan
terhadap praktek ‘lintah darat’ terpasang di sejumlah sudut Kota
Banjar. Adanya banner yang diinisiasi oleh Gebber itu merupakan salah satu bentuk perlawanan warga terhadap keberadaan lintah darat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar