InfoPokerHoki - Televisi dikenal sebagai salah satu alat hiburan yang paling murah.
Tapi, meski mampu menghibur, menonton televisi terlalu lama bisa jadi
pembunuh secara perlahan.
Hal ini terbukti melalui sebuah
penelitian di Australia yang dipublikasikan di jurnal Medicine &
Science in Sports & Exercise. Menurut penelitian itu, setiap jam
menonton televisi dikaitkan dengan peningkatan 12% risiko kematian
karena inflamasi atau peradangan.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 8.900 responden usia dewasa yang
dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan kebiasaan waktu menonton
televisi, yaitu kurang dari dua jam, dua sampai empat jam dan lebih dari
empat jam. Para peneliti pun menemukan ada 909 orang meninggal dunia,
130 disebabkan oleh inflamasi, seperti peradangan di sistem pernapasan.
Peneliti
utama, dr Megan Grace, mengungkapkan, bahwa risiko kematian akibat
inflamasi sebesar 54% pada orang yang menonton televisi antara 2—4 jam
sehari. Sedangkan orang yang menonton televisi lebih dari empat jam
dalam sehari mengalami risiko kematian dua kali lipat.
"Waktu
menonton televisi dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat
inflamasi. Ini konsisten dengan hipotesis bahwa menonton televisi tinggi
mungkin terkait dengan keadaan peradangan kronis," papar dr Grace.
Peradangan
yang terjadi pada tubuh merupakan respons normal dimana bahan kimia
dilepaskan ke dalam darah sebagai respons terhadap kejadian berbahaya
untuk membantu pemulihan. Selain itu, ketika sistem kekebalan tubuh
merasakan bahaya seperti stres atau infeksi, akan merespons dengan
mengaktifkan protein sebagai pelindung sel dan jaringan.
Peradangan
bisa menjadi berbahaya jika bahan kimia tersebut berada di tubuh dalam
waktu yang lama lantaran bisa menyebabkan penyakit. "Orang harus
berusaha untuk duduk lebih sedikit dan bergerak lebih banyak sepanjang
hari mereka karena kita percaya ada manfaat kesehatan," kata dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar