Bandar Poker Terpercaya - Perumahan sepanjang pesisir pantai Kabupaten Donggala, Sulawesi
Tengah, hancur lebur dihantam gempa dan tsunami. Hampir semua warga
mengungsi ke pegunungan. Beberapa warga bahkan sudah meninggalkan
Donggala. Melihat pemukiman warga bak kota mati. Namun, tercatat ada dua
rumah ibadah yang masih kokoh berdiri, padahal berada di bibir pantai.
Masjid-masjid
yang berdiri kokoh tersebut yakni Masjid Ar Rahmat di Desa Loli Londo
dan Masjid Babul Jannah, Desa Loli Saluran, Donggala. Masjid ini juga masih berdiri kokoh. Kesaksian warga di Desa Loli Londo, Masjid Ar Rahmat dihantam tsunami
dengan ketinggian air laut mencapai 9 meter. Awalnya, kata seorang
warga yang bernama Samiun, air laut sempat surut sebelum menghempas
masjid.
“Air sempat surut, terlihat batu karangnya. Air seperti
mendidih. Kami langsung lari ke gunung. Air laut mendorong rumah warga.
Kami kira habis itu masjid,” kata Samiun di Desa Loli Londo. Samiun menyebut Masjid Ar Rahmat baru mengalami renovasi, setelah berdiri selama hampir 20 tahun. “Ini baru diperbaiki, tapi alhamdulillah, enggak ada kerusakan parah. Kami pikir ini sudah hancur,” imbuh Samiun.
Sementara
itu, Nana (42), warga Desa Loli Saluran, menceritakan detik-detik saat
gempa membuat keluarganya dan warga lain berhamburan ke luar. Mereka
melihat air laut sudah menjilat pondasi rumahnya. “Gempa pertama
air laut (seperti) mendidih. Begitu selesai air laut mendidih, air laut
kayak dihisap baru dihantam ke kami,” ujar Nana yang masih trauma
mengingat peristiwa pertama dalam hidupnya itu.
Nana mengatakan, setelah mereka turun dari bukit kemudian menuju
masjid Babul Jannahlah yang menjadi tempat mereka beristirahat. Masjid
Babul, kata Nana, sudah lama dibangun. “Sekitar 1990-an,” ucap Nana. Pengungsi
di Donggala menyakini, masjid-masjid tersebut dilindungi yang Mahakuasa
dari bencana alam. “Ini biar yang lain ingat sama Allah,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar